SALAMAIK DATANG

SALAMAIK DATANG DI BLOGNYO URANK AWAK, 100% ANAK MINANG ( HENDY_NKG )

Kamis, 31 Maret 2011

PENALARAN DAN PENGETAHUAN AWAL LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN

PENALARAN DAN PENGETAHUAN AWAL LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN

A.Penalaran dan awal pengetahuan

Ada dua macam penalaran, yaitu :

1.Penalaran deduktif

Penalaran deduktif adalah cara berfikir yang bertolak belakang dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berfikir yang disebut silogisme. Silogisme terdiri atas premis mayor dan premis minor. Jadi kesimpulan dari penalaran dedukktif ini dapat ditarik kesimpulan dari sesuatu yang umum menuju kepada yang khusus. Kesimpulan akan benar jika kedua premis yang digunakan benar dan cara menarik kesimpulan juga benar. Jika ada salah, maka kesimpulan yang diambil juga tidak benar.Masalah utama adalah kesulitan untuk menilai kebenaran premis-premis yang digunakan. Disebabkan karena penalaran yang digunakan bersifat abstrak, lepas, dari pengalaman, sehingga tidak mungkin diamati dengan panca indera.


2.Penalaran induktif

Penalaran induktif adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Dengan penalaran induktif makin lama dapat disusun pernyataan yang lebih umum lagi dan makin bersifat fundamental.

Pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif, tidak dapat diandalkan, karena bersifat abstrak dan lepas dari pengetahuan. Demikian pula yang dipeloleh hanya dengan penalaran induktif juga tidak dapat diandalkan, karena kelemahan pancaindera. Karena itu himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pangetahuan.



B.Pengertian ilmu pengetahua alam (IPA)


H.W. Fowler dan kawan-kawan,1951 mendefenisikan IPA sebagai ilmu pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan. Ilmu ini berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan terutama didasarkan atas pengamatan dan induksi. Nokes menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Dari berbagai pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas, yakni dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan, penyususnan teori, eksperimentasi, observasi dan seterusnya, berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain. Untuk memperoleh ilmu dengan cara demikian dikenal dengan nama metode ilmiah.



C.Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam


Kelahiran ilmu pengetahuan alam dapat diperoleh dari fakta-fakta tentang gejala kebenaran alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen). Kemudian dirumuskan keterangan ilmiahnya (teori), teori ini pun harus diuji dengan langkah-langkah yang serupa dan kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil yang konsisten. Metode keilmuan ini bersifat objektif, bebas dari kenyataan perasaan dan prisangka pribadi serta bersifat konsisten.


D.Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam


Berkat makin sempurnanya alat penemuan bintang, berupa teleskop dan juga makain meningkatnya kemampuan berfikirnya manusia maka pada tahun 1500-1600, terjadi perubahan besar atas semua ajaran aristoteles maupun ptolomeus, mereka mempunyai prinsip heliosentris (berpusat pada matahari) bertentangangan dengan kepercayaan penguasaan pada saat itu. Pokok ajarannya antara lain :

1.Matahari adalah pusat dari sistem solar. Bumi adalah salah satu dari planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.

2.Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.

3.Bumi berputar pada porosnya dari barat ketimur yang mengakibatkan adanya siang dan malam serta pandangan tentang gerakan bintang-bintang.


E.IPA klasik dan IPA modern


1.IPA klasik adalah perkembangan ilmu fisika sebelum abad ke XX, yakni sejak awal sampai batas munculnya teori relativitas. IPA klasik bersifat tradisonal berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semesta meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.

2.IPA modern adalah perkembangan fisika setelah abad XX yang dimulai sejak saat munculnya teori relativitas dan Einstein (1905) di ikuti teori radiasi oleh max planck (1910) dan sinar X oleh rontgen (1923). IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai dengan pengujian-pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan maupun ilmu murni.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantap gabung juga k blog aku yah
http://fourtusima.blogspot.com