SALAMAIK DATANG

SALAMAIK DATANG DI BLOGNYO URANK AWAK, 100% ANAK MINANG ( HENDY_NKG )

Minggu, 12 Februari 2012

MODULASI FREKUENSI ( FM )


MODULASI FREKUENSI ( FM )

A.    Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah menyelasaikan mata kuliah ini,mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar telekomunikasi
2.      Setelah mengukuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang modulasi FM, Indeks Modulasi FM, dan analisis frekuensi gelombang  FM

B.     Pengertian Modulasi Frekuensi ( FM )
Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa ( dari krekuensi tak termodulasi ) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangka sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio).

 



Pada gambar 1.1 diatas mengilustrasikan modulasi frekuensi sinyal pembawa sinussoidal dengan menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal sinussoidal. Secara sistematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan :

eFM = Vc sin ( ωc t + mf sin ωm t )

keterangan :
eFM         : sinyal termodulasi FM
em           : sinyal pemodulasi
ec            : sinyal pembawa
Vc           : amplitudo maksimum sinyal pembawa
mf           :  indeks modulasi FM
ωc        : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)  
ωm          : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)

C.    Indeks Modulasi
Pada modulasi frekuensi sinyal pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan besarnya amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin besar pula frekuensi  sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut dengan deviasi. Deviasi frekuensi maksimum dedefi isikan sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya.
Indeks modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi dengan frekuensi sinyal pemodulasi
                   mf = δ / fm                           
                          keterangan :                
                          δ   : deviasi frekuensi maksimum
                          f: frekuensi maksimum sinyal pemodulasi
                          mf : indeks modulasi FM

Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi frekuensi maksimal yang diijinkan.


D.    Analisis Frekuensi Gelombang Termodulasi FM
Persamaan gelombang FM dinyatakan sbb:
eFM = Vc J0 mf sin ωc t
+ Vc {J1 (mf) [sin (ωc + ωm )t - sin (ωc - ωm )t]}
+ Vc {J2 (mf) [sin (ωc + 2ωm )t - sin (ωc - 2ωm )t]}
+ Vc {J3 (mf) [sin (ωc + 3ωm )t - sin (ωc - 3ωm )t]}
+ Vc {J4 (mf) [sin (ωc + 4ωm )t - sin (ωc - 4ωm )t]}
+ ………

Keterangan
eFM         : amplitudo sesaat gelombang termodulasi FM
Vc           : amplitudo puncak pembawa
Jn            : penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk indeks modulasi
mf           : indeks modulasi FM

dan
Vc J0 (mf) sin ωc t = komponen frekuensi pembawa
Vc{J1 (mf) [sin (ωcm)t - sin (ω- ωm)t]} = komp. bid. sisi pertama
Vc {J2 (mf) [sin (ωc + 2ωm )t - sin (ωc - 2ωm )t]} = komp. bid. sisi ke-dua
vc {J3 (mf) [sin (ωc + 3ωm )t - sin (ωc - 3ωm )t]} = komp. bid. sisi ke-tiga
Vc {J4 (mf) [sin (ωc + 4ωm )t - sin (ωc - 4ωm )t]} = komp. bid. sisi ke-empat
Vc {J4 (mf) [sin (ωc + 5ωm )t - sin (ωc - 5ωm )t]} = komp. bid. sisi ke-lima dst

Penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk berbagai indeks modulasi dapat dilihat pada gambar 1.2 dan tabel fungsi Bessel 



Dengan memasukkan nilai-nilai indeks modulasi, frekuensi pembawa, dan frekuensi pemodulasinya maka dapat ditentukan pula penyelesaian fungsi Bessel yang bersangkutan. Selanjutnya dapat digambarkan spektrum frekuensi sinyal termodulasi FM yang bersangkutan. Gambar 1.3 memperlihatkan contoh spektrum sinyal termodulasi FM.




      Gambar 1.3 spekrum sinyal termodulasi FM

E.     Lebar-bidang Untuk FM
Lebar-bidang yang dibutuhkan untuk mentransmisikan sinyal FM adalah :
BW = 2 ( n . fm )

Dengan n adalah nilai tertinggi komponen bidang-sisi dan fm adalah frekuensiv tertinggi pemodulasi.  Oleh karena pada kenyataannya nilai n mencapai tak hingga, maka secara teoritis lebar bidang yang dibutuhkan adalah tak hingga pula. Namun, amplitudo komponen bidang sisi untuk n yang bernilai besar menjadi tidak terlalu signifikan sehingga kontribusinya dapat diabaikan. Dengan pertimbangan ini, maka nilai n yang digunakan untuk menentukan lebar bidang adalah nilai n yang masih memberikan kontribusi signifikan pada amplitudo  komponen  bidang  sisinya.  Kontribusi  yang  dapat  dianggap signifikan adalah yang memberikan tegangan sebesar minimal 1% atau – 40 dB. Hal ini dapat dilihat pada tabel fungsi Bessel, misalnya untuk mf sebesar 5 maka jumlah n yang signifikan adalah 8 (sampai dengan J8 , untuk n > 8 diabaikan).
Pada tahun 1938 J.R. Carson menyatakan bahwa untuk mentransmisikan sinyal termodulasi FM dibutuhkan lebar bidang minimal dua kali jumlahan   deviasi   frekuensi   dengan   frekuensi maksimum sinyal termodulasi. Selanjutnya hal ini dikenal dengan Carson’s rule dan dapat dinyatakan sebagai:
BW = 2 ( δ + fm )
dengan δ adalah deviasi frekuensi dan fm adalah frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi. FCC telah mengalokasikan lebar bidang sebesar 200 kHz untuk siaran FM  (disebut  FM  bidang  lebar  atau  wideband  FM).  Deviasi  frekuensi maksimum yang diijinkan adalah sebesar δ = ± 75 kHz. Dengan batasan ini, maka besarnya indeks modulasi juga dibatasi (mulai sebesar mf = 5 untuk fm=15  kHz  hingga  sebesar  mf=1500  untuk  fm=50  Hz).  Gambar 1.4 memperlihatkan bidang frekuensi untuk siaran komersial FM.
Selain yang telah dibahas di atas, FCC juga mengalokasikan bidang frekuensi untuk siaran FM bidang sempit (narrowband FM) sebesar 10 – 30 kHz. Indeks modulasinya dibuat mendekati satu sehingga lebar bidang yang diperlukan  sama  dengan  lebar bidang untuk sinyal AM yaitu hanya sebesar 2 x fm. Contoh FM bidang sempit antara lain sistem radio mobil untuk polisi, dinas kebakaran, pelayanan taksi, telefon seluler, radio amatir, dan lain-lain.


Contoh Soal dan Penyelesaian
1.         Stasiun siaran FM mengijinkan sinyal audio pemodulasi hingga 15 kHz dengan deviasi maksimum sebesar 75 kHz. Tentukan:
a.       Indeks modulasi FM
b.      Lebar bidang yang dibutuhkan untuk transmisi sinyal FM
Penyelesaian:
a.       Indeks modulasi FM
mfδ   =  75 khz    =  5
                   f m     15 khz
b.      Lebar bidang untuk transmisi FM dapat ditentukan dengan:
BW = 2 ( n . fm ) = 2 ( 8 . 15 ) = 240 kHz
atau dengan aturan Carson sbb:
BW = 2 ( δ + fm ) = 2 ( 75 + 15 ) = 180 kHz
2.         Sinyal audio yang mempunyai frekuensi maksimum 3,3 kHz digunakan untuk memodulasi FM suatu sinyal pembawa sebesar 10 MHz. Jika sinyal pembawa mempunyai amplitudo maksimum sebesar 10 Volt dan indeks modulasi yang digunakan adalah sebesar 4, maka tentukanlah:
a.       Besarnya amplitudo komponen pembawa dan komponen bidang sisi sinyal termodulasi FM yang terbentuk.
b.      Gambarkan spektrum frekuensi sinyal termodulasi FM yang terbentuk.
c.       Besarnya lebar bidang yang dibutuhkan untuk mentransmisikan sinyal FM tersebut.
Penyelesaian:
Dari soal diketahui fm = 3,3 kHz ; fc = 10 MHz ; Vc = 10 Volt dan mf = 4.
a.       Amplitudo komponen pembawa = Vc . J0 (mf) = 10 . - 0,4 = - 4 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 1    = Vc . J1 (mf) = 10 . - 0,07 = - 0,7 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 2    = Vc . J2 (mf) = 10 . 0,36 = 3,6 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 3    = Vc . J3 (mf) = 10 . 0,43 = 4,3 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 4    = Vc . J4 (mf) = 10 . 0,28 = 2,8 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 5    = Vc . J5 (mf) = 10. 0,13 = 1,3 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 6    = Vc . J6 (mf) = 10 . 0,05 = 0,5 Volt
Amplitudo komponen bidang sisi 7    = Vc . J7 (mf) = 10 . 0,02 = 0,2 Volt
b.      Untuk menggambarkan spektrum frekuensi sinyal termodulasi FM, perlu diketahui besarnya frekuensi masing-masing komponen bidang sisi.
Frekuensi komponen pembawa = 10 MHz
Frekuensi komponen bid-sisi 1  = 10 Mhz  ± 3,3 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 2  = 10 Mhz  ± 6,6 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 3  = 10 Mhz  ± 9,9 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 4  = 10 Mhz  ± 13,2 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 5  = 10 Mhz  ± 16,5 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 6  = 10 Mhz  ± 19,8 kHz
Frekuensi komponen bid-sisi 7  = 10 Mhz  ± 23,1 kHz

c.       Lebar bidang yang dibutuhkan = 2.n.fm = 2. 7. 3,3 = 46,2 kHz

Sumber: http:\\wikipediaimdonesia.com
              http:\\google\kuliah-4-modulasi-frekuensi.pdf\.com
              http:\\google.com
              Jurnal
              Hand Out Drs. Ahmad jufri M.pd

Tidak ada komentar: