SALAMAIK DATANG

SALAMAIK DATANG DI BLOGNYO URANK AWAK, 100% ANAK MINANG ( HENDY_NKG )

Minggu, 16 Oktober 2011

MULTIMETER ( AVOMETER )

A.    Apa Itu Avometer 
Avometer asal kata dari AVO dan meter. Artinya, ‘A’ ampere untuk mengukur arus listrik. ‘V’ voltase buat ukur voltase atau tegangan. ‘O’ untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran,maka itu disebut avometer.

Ada empat tulisan besar bertuliskan DCV, ACV, DCma dan OHM.
1.      DCV fungsinya untuk mengukur voltase arus searah. Contohnya, baterai atau aki.
2.      ACV, Sisi yang ini, digunakan jika ingin mengukur arus listrik bolak-balik.
3.      OHM, Bagian ini berfungsi untuk mengukur tahanan.
4.      Terkahir, DCmA. Sisi yang ini, berfungsi untuk mengukur Ampere.

B.     Fungsi & Pengertian Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter 
1.      Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuatarus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alatmulti tester listrik yang disebut AVOmeter gabungan dari fungsi Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan Shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan Shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akanmenimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum Amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar  pula simpangannya.
2.      Voltmeter 
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnetdan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar aruslistrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yangterjadi.

3.      OHM Meter 
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuanohm.
C.    Jenis-Jenis Multimeter
 Avometer Avometer atau multimeter merupakan alat ukur yang sangat bergunadalam membuat pekerjaan kita menjadi mudah, dengan mengenal pasti kerusakan, tahanan, arus, maupun tegangan. Multimeter dibagi menjadi dua yaitu:

1.      Multimeter Analog
Multimeter analog menggunakan tampilan dengan penunjukkan jarum ke range-range yang kita ukur denganprobe. Multimeter initersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan Ohm, Tegangan(Volt) dan Arus (mA). Di pasaran banyak sekali berbagai macam merk yang beredar dari Multimeter Analog ini. Multimeter Analog mempunyai keuntungan karena harganya yang lebih murah dan biasanya Multimeter Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilaikomponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknyakomponen pada waktu pengukuran. Atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuaidengan rangkaian blok yang ada


2.      Multimeter Digital
Multimeter digital atau Digital Multimeter hampir samafungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digitalmenggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital mempunyai bacaan ujiannya lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog,sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besarannilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan. Multimeter digital mempunyai keuntungan pada ketelitian pengukuran, biasanya sampai 3-6 angka di belakang koma. Tetapi mempunyai kekurangan yaitu pada harga belinya yanglebih mahal.
Maka sebagai pemula dalam elektronika, saya sarankanmemakai dahulu multimeter analog. Karena sebagai “elektronik-holik”maka teman dalam mengerjakan tugas adalah multimeter. 

D.    Bagian – bagian Dari MULTIMETER 
  1. Papan Skala
  2.  Jarum Penunjuk 
  3. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk Nol 
  4. Pemutar Jarum
  5.  Zero Ohm Ajusment
  6.  Led Indicator 
  7. Selector Putar 
  8. Lubang Probe Hitam 
  9. Lubang Probe Merah

Keterangan :
Meter korektorberguna untuk menyetel jarum AVO-meter ke arah nol, saatmau dipergunakan.
1.      Range selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengankemampuan batas ukur yang dipergunakan. Saklar putar (range selesctor switch ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVOmeter.
2.      Terminal + dan – Comterminal dipergunakan untuk mengukur Ohm, ACVolt, DC Volt dan DC mA (yang berwarna merah untuk + dan warna hitam untuk –
3.      Pointer (jarum Meter) adalah jarum meter adalh sebatang pelat yang bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran / nilai.
4.      Mirror (cermin)sebagai batas antara Ommeter dengan Volt Ampermeter.
5.      Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
6.      Zero Adjusmentadalah pengatur/penepat jarum pada kedudukan nolketika menggunakan Ohmmeter.
7.      Angka-Angka Batas Ukur, adalah angka yang menunjukkan bataskemampuan alat ukur.
8.      Kotak Meter, adalah Kotak/tempat meletakkan komponen-komponenAVOmeter.
Di sebelah kanan saklar terdapat tanda ACV (Alternating Current Volt), yaitu VOLTMETER untuk mengukur arus bolak-balik atau aliran tukar. Batas ukur ini dibagi atas, misal 0-10 V, 0 –50 V, 0 –250V, 0 –500V, 0 –1000 V.
Bagian atas saklar penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan batas ukur OHMMETER yang dapat digunakan untuk mengukur nilai tahanan dan baik buruknya alat-alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini terdapat batas ukur, yaitu misal :x1, x10, x100, x 1K, x 10K.
Disebelah kiri dari saklar terdapat tanda DCV (DIRECT CURRENTVOLT) yang merupakan bagian dari VOLTMETER, yaitu bagian yang digunakan khusus untuk untuk mengukur tegangan listrik DC. Batas ukur DCV dibagi atas, misal 0-10 V, 0 –50 V, 0 –250 V, 0 –500 V, 0 –1000 V.
Pengukuran di bawah 10 Volt dipakai batas ukur 0 –10 V.Bila di atas 12 Volt dan di bawah 50 Volt dipergunakan batas ukur0 –50 V.Jika di atas 50 Volt di bawah 250 Volt digunakan batas ukur 0 –250 V.Bila di atas 250V dibawah 500V digunakan batas ukur 500 Volt.
Bila lebih dari 500 V dan di bawah 1000V digunakan batas ukur 0 – 1000 V. Jika lebih dari itu maka tidak bolehmenggunakan Volt meter secaralangsung.Di bagianbawahsaklar terdapat tanda DC mAyang berguna untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.Batas ukur dibagi atas, misal 0 –0,25mA, 0 –25 mA, 0 –500 mA. Bila menggunakan alat ukur ini pertama-tamaletakkanlah saklar pada batas ukur yang terbesar/tertinggi, kemudian di bawahnya sehinggabatas ukur yang digunakan selalu lebih tinggi dari arusyang kita ukur.

Catatan :
1.      Setiap kali menggunakan AVO-meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut. Kemampuan alat ukur ( kapasitas alat ukur) harus lebih besar dari pada yang hendak di ukur. Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVO-meter dapat mengakibatkan kerusakan.
2.      AC Voltmeter hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, jangan dipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian juga sebaliknya. Ohmmeter tidak boleh dipergunakan untuk mengukur tegangan listrik baik DC maupun AC Volt karena dapat mengakibatkanrusaknya alat ukur tersebut. Jadi pemakaian alat ukur harus sesuai denganfungsi alat ukur tersebut.
3.      Periksa jarum meter apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DcmA,DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri dan skala Ohmmeter  posisi jarum nol di bagian kanan.
E.     Cara Mengukur Menggunakan Multimeter
1.      Cara mengukur Tegangan DC
a.       Letakkan Selector Switch ( saklar pemilih ) pada posisi tegangan DC (V=)
b.      AsasPilihlah batas ukur (1.5, 5, 10, 50, 150, 500). Dimana harusdipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akanbdiukur. Misalkan tegangan yang akan diukur 6.5V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 10V. Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
c.       Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah disambungkan kepada bagian positif dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative. Cara pemasangan seperti itu disebut hubungan pararel. Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak kekiri.
d.      Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax).



2.      Cara Mengukur Tegangan AC

Tidak ada komentar: