A.
Apa Itu
Avometer
Avometer asal kata dari AVO dan meter. Artinya, ‘A’ ampere
untuk mengukur arus listrik. ‘V’ voltase buat ukur voltase atau tegangan.
‘O’ untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan
dari ukuran,maka itu disebut avometer.
Ada empat tulisan besar bertuliskan DCV, ACV, DCma dan OHM.
1.
DCV
fungsinya untuk mengukur voltase arus searah. Contohnya, baterai atau aki.
2.
ACV,
Sisi yang ini, digunakan jika ingin mengukur arus listrik bolak-balik.
3.
OHM,
Bagian ini berfungsi untuk mengukur tahanan.
4.
Terkahir,
DCmA. Sisi yang ini, berfungsi untuk mengukur Ampere.
B.
Fungsi &
Pengertian Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter
1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuatarus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam
alatmulti tester listrik yang disebut AVOmeter gabungan dari fungsi Amperemeter,
Voltmeter dan Ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan
Shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil,
sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan Shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya
magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet
akanmenimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum Amperemeter. Semakin
besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
2. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan
kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan
magnetdan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum
alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar aruslistrik
yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yangterjadi.
3. OHM Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran
listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk
melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuanohm.
C.
Jenis-Jenis Multimeter
Avometer Avometer atau multimeter
merupakan alat ukur yang sangat bergunadalam membuat pekerjaan kita menjadi
mudah, dengan mengenal pasti kerusakan, tahanan, arus, maupun tegangan.
Multimeter dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Multimeter
Analog
Multimeter analog menggunakan tampilan dengan penunjukkan jarum ke range-range yang kita ukur
denganprobe. Multimeter initersedia dengan kemampuan untuk mengukur
hambatan Ohm, Tegangan(Volt) dan Arus (mA). Di pasaran banyak sekali berbagai
macam merk yang beredar dari Multimeter Analog ini. Multimeter Analog mempunyai
keuntungan karena harganya yang lebih murah dan biasanya Multimeter Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilaikomponen, tetapi
kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknyakomponen pada waktu
pengukuran. Atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah
sudah tersambung dengan baik sesuaidengan rangkaian blok yang ada
2.
Multimeter
Digital
Multimeter digital atau Digital Multimeter hampir
samafungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digitalmenggunakan
tampilan angka digital. Multimeter digital mempunyai bacaan ujiannya lebih
tepat jika dibanding dengan multimeter analog,sehingga multimeter digital
dikhususkan untuk mengukur suatu besarannilai tertentu dari sebuah komponen
secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan. Multimeter digital
mempunyai keuntungan pada ketelitian pengukuran, biasanya sampai 3-6 angka
di belakang koma. Tetapi mempunyai kekurangan yaitu pada harga belinya
yanglebih mahal.
Maka sebagai pemula dalam elektronika, saya sarankanmemakai
dahulu multimeter analog. Karena sebagai “elektronik-holik”maka teman dalam
mengerjakan tugas adalah multimeter.
D.
Bagian – bagian Dari MULTIMETER
- Papan Skala
- Jarum Penunjuk
- Tombol Pengatur Jarum Penunjuk Nol
- Pemutar Jarum
- Zero Ohm Ajusment
- Led Indicator
- Selector Putar
- Lubang Probe Hitam
- Lubang Probe Merah
Keterangan :
Meter korektorberguna untuk menyetel
jarum AVO-meter ke arah nol, saatmau dipergunakan.
1.
Range selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai
dengankemampuan batas ukur yang
dipergunakan. Saklar putar (range selesctor switch ini merupakan kunci
utama bila kita menggunakan AVOmeter.
2.
Terminal + dan – Comterminal dipergunakan untuk mengukur
Ohm, ACVolt, DC Volt dan DC mA (yang
berwarna merah untuk + dan warna hitam untuk –
3.
Pointer (jarum Meter) adalah jarum meter adalh sebatang
pelat yang bergerak
kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran / nilai.
4.
Mirror (cermin)sebagai batas antara Ommeter dengan Volt Ampermeter.
5.
Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
6.
Zero Adjusmentadalah pengatur/penepat jarum pada
kedudukan nolketika
menggunakan Ohmmeter.
7.
Angka-Angka Batas Ukur, adalah angka yang menunjukkan
bataskemampuan alat ukur.
8.
Kotak Meter, adalah Kotak/tempat meletakkan
komponen-komponenAVOmeter.
Di sebelah kanan saklar terdapat
tanda ACV (Alternating Current Volt), yaitu
VOLTMETER untuk mengukur arus bolak-balik atau aliran tukar. Batas ukur ini
dibagi atas, misal 0-10 V, 0 –50 V, 0 –250V, 0 –500V, 0 –1000 V.
Bagian atas saklar
penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan batas ukur OHMMETER yang dapat
digunakan untuk mengukur nilai tahanan
dan baik buruknya alat-alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini terdapat batas
ukur, yaitu misal :x1, x10, x100, x 1K, x 10K.
Disebelah kiri dari
saklar terdapat tanda DCV (DIRECT CURRENTVOLT) yang merupakan bagian dari VOLTMETER,
yaitu bagian yang digunakan
khusus untuk untuk mengukur tegangan listrik DC. Batas ukur DCV dibagi atas, misal 0-10 V, 0 –50 V, 0 –250 V,
0 –500 V, 0 –1000 V.
Pengukuran di
bawah 10 Volt dipakai batas ukur 0 –10 V.Bila di atas 12 Volt dan di bawah 50
Volt dipergunakan batas ukur0 –50 V.Jika di atas 50 Volt di bawah 250 Volt digunakan batas ukur
0 –250 V.Bila di atas 250V dibawah 500V digunakan batas ukur 500 Volt.
Bila lebih dari 500 V dan di bawah
1000V digunakan batas ukur 0 – 1000 V. Jika lebih dari itu maka tidak
bolehmenggunakan Volt meter secaralangsung.Di
bagianbawahsaklar terdapat tanda DC mAyang berguna untuk mengukur besarnya
kuat arus listrik.Batas ukur dibagi atas, misal 0 –0,25mA, 0 –25 mA, 0 –500 mA.
Bila menggunakan alat ukur ini pertama-tamaletakkanlah saklar pada batas
ukur yang terbesar/tertinggi, kemudian di bawahnya sehinggabatas ukur yang
digunakan selalu lebih tinggi dari arusyang kita ukur.
Catatan
:
1. Setiap kali
menggunakan AVO-meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut. Kemampuan alat ukur (
kapasitas alat ukur) harus lebih besar dari pada yang hendak di ukur.
Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVO-meter dapat mengakibatkan kerusakan.
2. AC Voltmeter
hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, jangan dipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian
juga sebaliknya. Ohmmeter tidak boleh dipergunakan untuk mengukur tegangan
listrik baik DC maupun AC Volt karena dapat mengakibatkanrusaknya alat ukur
tersebut. Jadi pemakaian alat ukur harus sesuai denganfungsi alat ukur tersebut.
3. Periksa jarum
meter apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DcmA,DCV atau ACV posisi jarum nol di
bagian kiri dan skala Ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan.
E.
Cara
Mengukur Menggunakan Multimeter
1.
Cara mengukur Tegangan DC
a.
Letakkan Selector Switch ( saklar pemilih ) pada posisi
tegangan DC (V=)
b.
AsasPilihlah batas ukur (1.5, 5, 10, 50, 150, 500).
Dimana harusdipilih
batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akanbdiukur. Misalkan
tegangan yang akan diukur 6.5V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah
10V. Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan
bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
c.
Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah disambungkan kepada bagian positif
dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative. Cara pemasangan seperti
itu disebut hubungan pararel. Apabila pemasangan kabel polaritasnya
terbalik, maka meter akan bergerak kekiri.
d.
Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk
berhenti. Cara yang
paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus tampak
satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak terjadi
kesalahan baca (parallax).
2.
Cara Mengukur Tegangan AC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar